TUGAS
KELOMPOK
EVALUASI
HASIL BELAJAR
OLEH
KELOMPOK 5 :
HARISA
(1443041004)
BASDIATI
(144304009)
NUR
HIKMAWATI (144304007)
FATIMA
AZZAHRA M (1443042002)
JURUSAN ADMININSTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah swt Tuhan semesta alam karna berkat izin dan kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini pada tepat waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Psikologi Pendidikan“ . Adapun masalah yang
di bahas dalam makalah ini yaitu “ Evaluasi Hasil Belajar“ .
Dalam penulisan makalah ini penulis
menemui berbagai hambatan dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan penulisan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah sederhana ini.
Penulis sadar akan kemampuan menulis
yang masih sederhana. Tapi dalam makalah ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, tetapi penulis yakin bahwa penulisan makalah ini masih banyak
memimiliki kekurangan, Oleh karena itu penulis mengucapkan mohon maaf.
Akhir kata, harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Meskipun makalah ini memiliki
kekurangan dan kelebihan, namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca. Terima kasih!
Makassar,
17 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantari..................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah..............................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi..............................................................................
2
B.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi..................................................................
2
C. Ragam Evaluasi....................................................................................
4
D. Syarat dan Ragam Evaluasi..................................................................
5
E.
Indikator Prestasi Belajar......................................................................
7
F. Batas Minimal Prestasi Belajar..............................................................
8
G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor.......................... 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................... 9
B.
Saran.................................................................................................... 9
Daftar
Pustaka.....................................................................................................10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Evaluasi dapat
digambarkan sebagai pembuatan penetapan tentang nilai , untuk tujuan tertentu,
baik berupa gagasan, pekerjaan, solusi, metode, material dan lain–lain, yang
melibatkan penggunaan ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu
tertentu itu akurat, efektif, hemat, atau memuaskan, ketentuan itu baik yang
kwantitatif atau kwalitatif. Dengan demikian maka evaluasi merupakan kegiatan
yang sangat penting dalam pengajaran. Dan kegiatan ini merupakan salah satu
dari empat tugas pokok seorang guru.
Dalam praktek
pengajaran keempat kegiatan pokok ini merupakan sebuah kesatuan yang padu dan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam melaksanakan tugas
mengajarnya seorang guru berusaha untuk menciptakan situasi belajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar, memotivasi, mengajukan bahan ajar, serta
menggunbakan metode dan media yang telah disiapkan. Selain itu guna mencapai
tujuan pendidikan yang optimal , guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan
berupaya untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa. Dari berbagai
persoalan yang di hadapi dalam proses belajar mengajar evaluasi memberikan
sumbangan yang cukup berarti. fungsi evaluasi digunakan sebagai acuan untuk
memperbaiki kegiatan-kegiatan proses pembelajaran serta sebagai alat untuk
menyeleksi dan sebagai alat untuk memberikan motivasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
Evaluasi ?
2. Apa tujuan dan
fungsi evaluasi ?
3. Apa saja ragam
evaluasi ?
4. Apa syarat dan
ragam alat evaluasi ?
5. Bagaimana
indikator prestasi belajar ?
6. Bagaimana
batas minimal prestasi belajar ?
7. Apa itu
evaluasi prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Agar
mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, ragam, syarat dan ragam alat evaluasi.
2. Agar
mengetahui indikator, batas minimal dalam prestasi belajar.
3. Agar
mengetahui tentang evaluasi prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Evaluasi
Evaluasi artinya penilaian terhadap
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah
program. Padanan kata evaluasi adalah assessnment yang
menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi
yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain
kata evaluasi dan assessnment ada pula kata lain yang searti dan relatif lebih
masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan.
Evaluasi
memiliki arti lebih luas daripada penilaian. Dengan kata lain di dalam evaluasi
tercakup di dalamnya penilaian. Siapapun yang melakukan tugas mengajar, perlu
mengetahui akibat dari pekerjaan-nya. Pendidik harus mengetahui sejauhmana
peserta didik telah menyerap dan menguasai materi yang telah diajarkan.
Sebaliknya, peserta didik juga membutuhkan informasi tentang hasil
pekerjaannya. Hal ini hanya dapat diketahui jika seorang pendidik (guru)
melakukan evaluasi. Sebelum melakukan evaluasi, maka guru harus melakukan
penilaian yang didahului dengan pengukuran. Pengukuran hasil belajar adalah
cara pengumpulan informasi yang hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka
yang disebut skor. Penilaian hasil belajar adalah cara menginterpretasikan skor
yang diperoleh dari pengukuran dengan mengubahnya menjadi nilai dengan prosedur
tertentu dan menggunakannya untuk mengambil keputusan. Evaluasi hasil belajar
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
B. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi
a) Untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi guru dapat
mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar
dan mengajar yang melibatkan dirinya
selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu.
b) Untuk
mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan
demikian, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai penetap apakah siswa
tersebut termasuk kategori cepat, sedang, atau lambat dalam arti mutu kemampuan
belajarnya.
c) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan
siswa dalam belajar. Hal ini berart dengan evaluasi, guru akan dapat mengetahui
gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada umumnya menunjukan tingkat
usaha yang efisien, sedangkan hasil yang buruk adalah cermin usaha yang tidak
efisien.
d) Untuk
mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya
(kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. Jadi, hasil
evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan
kecerdasan siswa.
e) Untuk
mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses mengajar-belajar. Dengan demikian, apabila sebuah
metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa
yang memuaskan, guru sangat dianjurkan mengganti metode tersebut atau
mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi.
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58
(1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2. Fungsi
Evaluasi
a) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar
nilai dan pengisisan buku rapor.
b) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau
kelulusan.
c) Fungsi
diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan
program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
d) Sumber
data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan
konseling (BK).
e) Bahan
pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi
pengembangan kurikulum, metode, dan
alat-alat proses mengajar-belajar.
C. Ragam Evaluasi
1. Pre-test
dan Post-test
Kegiatan pretest dilakukan guru secara rutin pada
setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
Post test adalah kebalikan dari pretest, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan
guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui
taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
2. Evaluasi
Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pengusaan siswa atas materi lama yang
mendasari materi baru yang akan diajarkan.
3. Evaluasi
Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian
sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu
yang belum dikuasai siswa.
4. Evaluasi
Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan
yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul.
Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi
diagnistik, yakni untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
5. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan
ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi
belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
6. UAN/UN
Ujian Akhir Nasional atau Ujian Nasional pada
prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kelulusan seseorang.
D. Syarat Dan Ragam Alat Evaluasi
1. Syarat Alat Evaluasi
Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam
menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan
kebutuhan, dalam arti tidak menyimpang dari indikator dan jenis prestasi yang
diharapkan. Prasyarat pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam
presfektif psikologi belajar meliputi dua macam, yakni : reliabilitas dan
validitas.
Secara sederhana, reliabilitas berarti hal tahan uji
atau dapat dipercaya. Sebuah alat evaluasi dipandang reliabel atau tahan uji,
apabila memiliki konsistensi hasil. Validitas berarti keabsahan atau kebenaran.
Sebuah alat evaluasi dipandang valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur.
2. Ragam Alat Evaluasi
a) Bentuk
Objektif
Bentuk
objektif atau tes objektif, yakni tes yang jawabannya dapat diberi skor nilai
secara lugas (seadanya) menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada 5 macam
tes yang termasuk dalam evaluasi ragam objektif ini.
1)
Tes Benar – Salah
Soal-soal dalam tes ini berbentuk pernyataan yang
pilihan jawabannya hanya dua macam, yaitu ‘B’ jika benar, dan ‘S’ jika salah.
Dalam dunia pendidikan modern, tes semacam itu sudah lama ditinggalkan karena
dua alasan :
·
Tes ‘B-S’ tidak menghargai kreatifitas akal siswa karena
mereka hanya didorong untuk memilih salah satu dari dua alternatif jawaban.
·
Tes ‘B-S’ dalam beberapa segi tertentu dianggap sangat rendah tingkat
reliabilitasnya.
2)
Tes Pilihan Berganda
Item-item dalam tes pilihan berganda biasanya berupa
pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab dengan memilih salah satu dari
empat atau lima alternatif jawaban yang mengiringi setiap soal. Pada zaman
modern sekarang ini, dunia pendidikan khususnya di Barat sudah mulai
meninggalkan tes pilihan berganda kecuali untuk keperluan-keperluan di luar
pengukuran prestasi belajar. Alasan-alasan ditinggalnya jenis tes ini ialah :
·
Kurang mendorong kreatifitas ranah cipta dan karsa siswa, karena ia hanya
merasa disuruh berspekulasi, yakni menebak dan menyilang secara
untung-untungan.
·
Sering terdapat dua jawaban (di antara empat atau lima alternatif) yang
identik atau sangat mirip, sehingga terkesan kurang diskriminatif.
·
Sering terdapat satu jawaban yang sangat mencolok kebenarannya, sehingga
jawaban-jawaban lainnya terlalu gampang untuk ditinggalkan.
3) Tes Pencocokan (Menjodohkan)
Tes pencocokan disusun dalam dua daftar yang
masing-masing memuat kata, istilah, atau
kalimat yang diletakkan bersebelahan.
4) Tes Isian
Alat tes isian biasanya berbentuk cerita atau
karangan pendek, yang pada bagian-bagian yang memuat istilah atau nama tertentu
dikosongkan.
5) Tes Perlengkapan
Cara menyelesaikan tes melengkapi pada dasarnya sama
dengan cara menyelesaikan tes isian. Perbedaannya terletak pada kalimat-kalimat
yang digunakan sebagai instrumen. Dalam tes melengkapi kalimat-kalimat yang
tersusun dalam bentuk karangan atau cerita pendek, tetapi dalam bentuk
kalimat-kalimat yang berdiri sendiri.
b) Bentuk Subjektif
Alat evaluasi yang berbentuk tes subjektif adalah
alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak ternilai dengan skor atau
angka pasti, seperti yang digunakan untuk evaluasi objektif. Hal ini disebabkan
banyaknya ragam gaya jawaban yang diberikan oleh para siswa. Instrumen evaluasi
mengambil bentuk essay examination, yakni soal ujian mengharuskan
siswa menjawab setiap pertanyaan dengan cara menguraikan atau dalam bentuk
karangan bebas.
E. Indikator Prestasi Belajar
Adapun
indikator prestasi belajar menurut Abin Syamsudin Makmur (2000: 26), dengan
mengutip pendapat Benjamin Bloom, indikator prestasi belajar mencakup tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah
kognitif seperti pengamatan, indikatornya adalah menunjukan, membandingkan, dan
menghubungkan. Ranah afektif seperti penerimaan, indikatornya adalah menunjukan
sikap menerima dan menunjukan sikap menolak. Ranah psikomotor seperti
keterampilan bergerak dan bertindak indikatornya adalah mengkoordinasikan gerak
mata, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya.
F. Batas Minimal Prestasi Belajar
Setelah
mengetahui indikator prestasi belajar di atas, guru perlu pula mengetahui
bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya.
Keberhasilan tidak hanya terikat oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif,
tetapi juga memperhatikan kiat penilaian afektif dan psikomotor siswa.
Menetapkan
batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya
pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat
keberhasilan siswa setelah mengikuti proses mengajar-belajar. Di antara
norma-norma pengukuran tersebut ialah :
1. Norma skala angka dari 0 sampai 10.
2. Norma skala angka dari 0 samapai
100.
G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, Dan
Psikomotor
1. Evaluasi
Prestasi Kognitif
Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi
kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik
dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
2. Evaluasi
Prestasi Afektif
Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi
siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi
dan karakterisasi setidaknya mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua
jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan
perbuatan siswa.
3. Evaluasi
Belajar Psikomotor
Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi
keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah
observasi. Observasi, dalam hal ini, dapat diartikan sebagai sejenis tes
mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain dengan pengamatan langsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.Tujuan Evaluasi ialah : Untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu proses belajar tertentu, untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang
siswa dalam kelompok kelasnya, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan
siswa dalam belajar, untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan
kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan
belajar, untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang
telah digunakan guru dalam proses mengajar-belajar. Fungsi Evaluasi : Fungsi
administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisisan buku
rapor. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan. Fungsi
diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan
program remedial teaching (pengajaran perbaikan). Sumber data BK untuk memasok
data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan konseling (BK). Bahan
pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan
kurikulum, metode, dan alat-alat proses mengajar-belajar. Ragam Evaluasi :
Pre-test dan Post-test, Evaluasi Prasyarat, Evaluasi
Diagnostik, Evaluasi Formatif, Evaluasi Sumatif, UAN/UN.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca, khusunya pendidik, atau calon
pendidik dapat memberikan perhatian lebih dalam hal yang berkaitan
dengan evaluasi sehingga seorang pendidik akan mempunyai dasar yang kuat dalam
melakukan penilaian terhadap siswanya. utamanya bagi pendidik ataupun calon
pendidik untuk lebih memperdalam pengetahuannya dalam hal evaluasi pembelajaran
dan menerapkan proses evaluasi tersebut secara benar dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
·
Dr.
Suke Silverius. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
·
Dr.
Muhibbin Syah, M.Ed. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
·
Mulyadi.
2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: Maliki Press.
0 komentar:
Posting Komentar