Selasa, 27 September 2016

Masalah Pendidikan "Tindak Kecurangan saat Ujian Nasional"

Tugas Psikologi Pendidikan
masalah pendidikan merujuk pada buku Psikologi Pendidikan

Nama     : HarisaJurusan : Administrasi Pendidikan



Ujian nasional merupakan ujian akhir sebagai penentuan kelulusan bagi seorang siswa.  UAN yang mulai diperlakukan pada tahun  2002  itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu yakni jenjang SD/MI dan seterusnya. Dari jauh-jauh hari sebagian dari siswa telah mempersiapkan hari tersebut dengan belajar dengan giat, mengkaji soal-soal UN tahun lalu dan kebanyakan dari mereka mengikuti BIMBEL(bimbingan belajar). Namun banyak fakta dilapangan yang menunjukkan ketika ujian tersebut berlangsung, tidak sesuai dengan harapan yang dimana banyak dari siswa melakukan kecurangan yang terjadi secara sistematik di berbagai sekolah bahkan bukan hanya siswa yang terlibat namun juga para guru. Ketika hasil ujian sudah dikeluarkan kebanyakan yang rajin belajar lebih rendah nilainya dibandingkan yang tidak belajar karena hal tersebut.

Ujian nasional sebagai salah satu ragam evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar ( Muhibbin Syah, hal 140), tidak dapat mencapai tujuannya karena terjadinya kecurangan dalam Ujian Nasional. Kecurangan  ini terjadi  karena pertama,  kebanyakan siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional acuh tak acuh terhadap ujian,  mereka hanya mengharapkan kunci jawaban dari pihak sekolah dan ada pula yang membeli kunci jawaban. Kedua, karena kesulitan belajar seorang siswa yang biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademiknya atau prestasi belajarnya (Muhibbin Syah, hal 170).  Hasil kinerjanya dari setiap semester semakin turun yang pastinya berpengaruh juga pada prestasi belajarnya,  serta lupa, dalam hal ini materi pelajaran yang lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali (Muhibbin Syah, hal 156) Terjadi apabila setelah di pelajari di sekolah namun tidak pernah diulang-ulangi dipelajari maka secara berangsur-angsur akan sulit diingat. Ketiga, guru yang mempunyai peran sebagai pendidik, malah membantu siswanya dengan menyebar jawaban dalam ujian tersebut karena takut kalau siswa akan ada yang tidak lolos, keempat, kebanyakan sekolah, menyuruh pengawas ujian agar tidak ketat penjagaan agar siswa bisa sedikit leluasa mendapat bocoran jawabannya.

Melihat fenomena-fenomena yang terjadi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tindak kecurangan dalam ujian nasional tidak terjadi lagi yaitu :
1.      Seorang guru yang merupakan pendidik, mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan) (Muhibbin Syah, hal 141). Dalam hal ini, guru melakukan pendekatan kepada siswa yang akan mengikuti ujian nasional dan ditanya satu-persatu kesulitan apa yang dialaminya dan pelajaran apa yang belum dimengerti lalu mengajarkannya kembali sampai siswa itu bisa. Selain mengidentifikasi, sekiranya guru agar mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh sisiwa dalam kurun waktu proses belajar tertentu (Muhabbin Syah, hal 140). Setelah mengajarkan pelajaran yang tidak diketahui siswa agar guru tetap memantau perkembangan kemajuan siswanya.
2.      Bagi seorang siswa kiat untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa salah satunya dengan kiat belajar extra study time (tambahan waktu belajar) ((Barlow (1985), Reber (1988), Dan Anderson (1990), hal 158)). Bagi seorang siswa yang akan mengikuti ujian nasional, agar sekiranya menambahkan waktu belajarnya yang biasanya hanya belajar di sekolah namun lebih baiknya belajar di rumah juga dan penambahan jam dari hanya 2 jam  belajar di rumah menjadi 4 jam. Tidak mengharapkan kunci jawaban dengan belajar giat serta  tidak belajar di saat sudah mendekat ujian. Perlunya pengawasan dari guru dan orang tua dalam hal ini.
3.      Bagi sekolah agar, pengawasan di setiap ruangan di perketat dan penyebaran kunci jawaban bagi sebagian sekolah tidak dilakukan lagi.


0 komentar:

Posting Komentar