Nama : Harisa
Nim : 1443041004
Tugas Filsafat Pendidikan mengenai Inovasi Manajemen Pendidikan Sekolah Berbasis
Filsafat Administrasi Pendidikan
Inovasi manajemen pendidikan yaitu mengenai pembaharu manajemen pendidikan
sekolah masa kini yang agar sistem pendidikan lebih mendekati pada pencapai tujuan
pendidikan dimana sekolah mampu menghasilkan outpot yang terampil, cakap dan dapat
bermanfaat di masyarakat. Ketika berbicara manajemen sekolah bagaimana pengelolaan
peningkatan mutu pendidikan yang mampu memberdayakan semua sumber daya yang
dimiliki sekolah sehingga tujuan sekolah dapat tercapai dimana Manajemen yang baik yaitu
apabila di dalamnya ada kegiatan pengelolaan.
Seorang manajerial dalam hal ini kepala sekolah berperan penting dalam hal ini sebagai
pengambil kebijakan manajerial pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Adapun Tujuan
manajemen sekolah yaitu guna membantu pencapaian visi, misi, tujuan tahunan dan program-
program sekolah, dilihat dari segi filsafat administrasi pendidikan, bagaimana manajemen
pendidikan sekolah, mampu menumbuhkan watak kepribadian siswa menjadi suatu generasi
berwawasan hidup, bersikap jujur, percaya diri dan mandiri, seta berbudaya perilaku ke arah
manfaat bagi kelansungan hidup menuju tujuan. Inovasi manajemen pendidikan sekolah
dapat dilihat dari 3 komponen struktur paradigma filsafat administrasi pendidikan yang
mencakup tiga kompenen yaitu : Ontologi administrasi pendidikan, Epistemologis
administrasi pendidikan dan Etis administrasi pendidikan.
Secara ontologis, pada aspek ontologis admininstari pendidikan menekankan pada aspek
persoalan pada nilai universal administrasi pendidikan terkait pengelolaan pendidikan pada
umumnya. Secara kognitif admnistrasi pendidikan diperspepsi sebagai suatu bentuk
pelayanan yang terpadu berimbang antara semua pihak yang terkait sebagai landasan
pendukung efektivitas dan efisiensi serta adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah
yang terkait untuk pencapaian tujuan pendidikan. sekolah diberi peran sebagai pengelola
pendidikan dalam bentuk efektivitas pembelajaran dimana sistem sekolah harus mampu
memberi kontribusi terhadap kehidupan masyarakat yaitu menjadi masyarakat terdidik untuk
mewujudkan hal tersebut, perlu full administrasi dalam manajemen pendidikan sekolah
tersebut, dimana ada perencanaan yang mengacu pada tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, sehingga arah terwujudnya akan lebih efektif, lalu pelaksanaan untuk
mengimplementasikan perencanaan yang dibuat seperti pelaksanaan proses belajar mengajar
yang lebih efektif lalu ada evaluasi dimana untuk melihat apakah pelaksanaan pengelolaan
pendidikan sekolah sudah sesuai atau belum jika belum maka perlu untuk memperbaiki dan
disesuaikan dengan perencanaan awal. Intinya bahwa pada aspek ontologis, inovasi
manajemen pendidikan sekolah bagaimana perlu penerapan pelayanaan dan fungsi
manajemen dalam mengelola sekolah lebih baik sehingga menindak lanjuti manajemen
sekolah untuk menghasilkan output yang produktifis berkeadilan.
Secara epistemology, pada aspek epistemology administrasi pendidikan menekankan
pada aspek nilai-nilai khusus administrasi pendidikan terkait efektifitas pengelolaan lembaga
pendidikan sekolah. Setiap tahapan proses kegiatan belajar perlu berjalan tertib-teratur dan
serasi terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. penyelenggaraan pendidikan perlu untuk
dikelola dan ditata menurut perencanaan yang jelas dan memadai.kepala sekolah sebagai
manajerial perlu untuk mengoptimalkan fungsi nya dalam mengelola sekolah dimana harus
mempunya kompetensi manajerial dan melibatkan pihak-pihak yang yang ada dalam sekolah,
maupun masyarakat.
Agar efektif, Perlunya penyelenggaraan sistem pendidikan nasional sentralisme-
desentralisme dimana pendelegasian wewenang pengelolaan pendidikan dari otoritas pusat ke
daerah yang dinilai bersesuaian dengan kenyataan bahwa proses pendidikan dan
pembelajaran berlangsung di setiap sekolah yang tersebar di seluruh penjuru daerah. Adapun
sasaran adalah mendorong keleluasaan setiap daerah untuk memajukan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah sesuai kebutuhan nyata masyarakat. bentuk otonomi sekolah dimana
memberi sekolah peluang terbuka bersama masyarakat untuk bebas berkreasi dalam
mengelola sekolahnya yang dimana ada pengawasan dari pemerintah. Konsepnya yaitu
adanya Manajemen Berbasis Sekolah. Dengan adanya otonomi sekolah diyakini berfungsi
sebagai jalan lurus menuju kehidupan bangsa yang cerdas, berwawasan global, bersikap
nasional dan berperilaku local. Untuk itu, partisipasi masyarakat dalam bentuk komite atau
dewan sekolah perlu dioptimalkan partisipasinya dalam setiap pembuatan kebijakan dan
keputusan sekolah.
Secara etika , pada aspek etika administrasi pendidikan menekankan pada tanggung
jawab pengelolaan pembelajaran efektif di lembaga pendidikan sekolah. Mengenai seberapa
efektif perencanaan pendidikan dan magerial perencanaannya berfungsi sebagai dasar
pertanggungjawaban pencapaian tujuan pendidikan dan pembeljaran di sekolah. Karena
keberadaan sekolah atas kehendak masyarakat, maka manajemen pendidikan sekolah yang
efektif itu perlu dukungan masyarakat dan pemerintah. Pihak sekolah perlu terus
meningkatkan manajemen internal kelembagaannya, pihak masyarakat perlu lebih realistis
dalam menentukan kebijakan nasional kependidikan, dan pemerintah perlu tetap memberi
pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaannya. Jika dikelola menrut etika ini, maka
jalan lurus menuju pencerdasan kehidupan bangsa menjadi lebih semakin lurus dan meluas.
Oleh karena itu pula, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MBS) dinilai tepat untuk
diperdayakan.
Jadi, inovasi manajemen pendidikan sekolah berbasis filsafat administrasi pendidikan
dilihat dari ketiga aspek administrasi pendidikan yang telah dipaparkan diatas, intinya bahwa
pada dasarnya perlu dibentuk sistem pendidikan nasional berspirit otonomi sekolah
diharapkan proses manajerial pengelolaan sekolah di setiap sekolah bisa berjalan secara
insentif, efektif dan efisien karena realita social bangsa Indonesia mempunyai keberagaman
kultur. konsep otonomi sekolah yaitu Manajemen Berbasis Sekolah dimana sekolah bebas
berkreativitas dalam mengembangkan berbagai program pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat.
Bukan hanya sekolah yang bertanggung jawab namun juga merupakan tanggung jawab
bersama antara sekolah, masyarakat dan pemerintah. Diperlukan perencanaan pendidikan
nasional yang jelas sebagai penjabaran tujuan nasional pendidikan, untuk pelaksanaannya
perlu didukung sistem pengorganisasian, kordinasi yang akurat berbasis “right men on the
right place”. Serta adanya kepengawasan dari pihak pemerintah agar dapat mencapai tujuan
pendidikan nasional menuju kehidupan bangsa yang cerdas, berwawasan global, bersikap
nasional dan berperilaku local.
0 komentar:
Posting Komentar